24 Desember 2009

Commuter Bekasi

Lima tahun saya pernah tinggal di Kota Bekasi, tepatnya pinggiran Bekasi, karena saya tinggal di Bintara Jaya. Persis Perbatasan Bekasi Barat dengan Jakarta Timur. Dan Saya bekerja di daerah Kembangan Jakarta Barat. Ini menyebabkan saya harus tiap hari sepanjang tahun pulang pergi Jakarta-Bekasi. Atau sebutan singkatnya commuter. (Gambar diambil dari dimasnino.wordpress.com)

Selama menjadi commuter, walau jarak wilayah bekasi yang saya lewati cukup pendek, yaitu dari bintara jaya, masuk ke jalan KH. Noer Ali (sepanjang kalimalang) terus arah masuk tol pondok gede timur, banyak hal yang bisa saya amati. Terutama lalu-lintasnya wow macet. Saya sendiri sampai di kalimalang masih bisa lancar dan macet di pertigaan kalimalang-kincan. Tetapi yang dari perumahan Galaxy, Jaka Sampurna,jatibening dan sekitarnya, kemacetan itu sudah dimulai dari jalan turun dibawah tol JORR kalimalang. Atau yang dari jatibening sudah dari keluar perumahan. Cukup membutuhkan waktu untuk sampai tol, tapi dalam 2 tahun terakhir pilihan masuk tol sudah cukup banyak dengan dibukannya pintu tol alternatif di bekasi seperti cikunir, kalimalang, bintara bekasi barat, jati asih, jati mekar. (Gambar diambil dari foto.detik.com)

Commuter Bekasi semuanya ada, baik yang naik mobil, naik motor, maupun yang naik angkutan. Untuk yang naik angkutan juga merupakan dinamika sendiri, karena mereka punya tempat-tempat favorit untuk menunggu angkutan. Sayang tempat tunggu ini masih jadi salah satu biang kemacetan, karena angkutan umum juga nge-tem untuk menunggu para penumpangnya, seperti di pertigaan jatibening-tol, pertigaan kalimalang-kincan, pertigaan kalimalang-Galaxy, perempatan ahmad yani-kalimalang (depan metropolitan mall), pertigaan depan bekasi square. Dan Paling top adalah ada terminal Bayangan di dalam tol dekat pintu tol Pondok Gede Timur (Saya akan menulis tersediri tentang terminal bayangan ini nanti-penulis. Hal ini memang menjadi PR juga buat PEMDA Kota Bekasi. Agar para commuter yang naik angkutan nyaman dan aman untuk menunggu dan tidak mengganggu commuter lain (mobil-motor yang selalu terkena macet)(gambar diambil dari polri.go.id)

Mungkin ada kurang lebih 50% warga bekasi adalah commuter Jakarta-Bekasi, Karena sebelumnya pilihan perumahan di Bekasi, adalah orang-orang yang bekerja di jakarta tapi membeli rumah di Bekasi, kehidupan mereka dimulai dari pagi sebelum subuh sampai malam hampir tengah malam. Sampai akhirnya ada anekdot bagi yang sudah berkeluarga, 'pergi anak belum bangun tidur, pulang anak sudah tidur' sedih kalau ingat anekdot ini. Tapi life must go on (gambar diambil dari forum.detik.com)

Commuter Bekasi membikin kota bekasi hidup sudah dari jam 5.00 Wib, dan kemacetan sudah terjadi dari jam 6.00 sampai jam 9.00 pagi. Tapi commuter bukan hanya yang dari Bekasi ke Jakarta, Tapi banyak juga yang dari arah jakarta ke Bekasi, Dibilang arah jakarta, karena bisa ada yang dari tangerang, depok, bogor. Mereka hebat-hebat juga karena sudah lintas propinsi dan lintas kabupaten. Jalan tol yang melintasi Kota Bekasi memungkinkan mereka untuk itu. Dan ada Commuter yang dari Bekasi ke Bekasi (bekasi-cikarang, bekasi - cibitung dan sebaliknya).

Pekerjaan mereka menuntut seperti itu, dan lowongan pekerjaan memang banyak tersedia di Bekasi, dengan berbagai industri dan pabrik yang berkembang di Bekasi. Commuter Bekasi adalah merupakan dinamika kota Bekasi. Pabrik-pabrik yang bertebaran di wilayah-wilayah bekasi, maupun yang berada di kawasan seperti MM 2100 Cibitung, Jababeka 1-3, EJIP, BIIE, Delta Silicon 1-3, Murinda, Karyadeka, Newton Technology, Jalan Raya Narogong, Jalan Raya Bekasi-Karawang dan lain-lain. Semua ini menciptakan para Commuter Bekasi.

Kesempatan dan Peluang Bisnis juga tercipta dengan adanya commuter ini, yang paling mengherankan adalah begitu beraninya investor membikin mall atau plaza dalam satu titik saling berhadapan. Seperti di perempatan Jalan Ahmad Yani dan KH. Noer Ali (Kalimalang), ada Mall metropolitan (sudah diperluas), Bekasi Cyber Park (eks Hero), Mega Mall Bekasi , dan Gedung Ramayana, Diseberang jembatan tol buka juga Bekasi Square, semuanya satu titik juga dengan pintu tol keluar masuk Bekasi Barat. Dan Ditambah komplek Ruko/pertokoan di Jalan Ahmad Yani dan Kalimalang (KH. Noer Ali)(Gambar diambil dari ranarisna.wordpress.com)

Di sisi timur setelah keluar tol Bekasi Timur, Ada Bekasi Trade Centre, Carrefour dan komplek ruko-ruko baik yang keluar tol bekasi timur terus belok kiri atau belok kanan. Bisnis sangat hidup, karena commuter baik yang naik angkutan, motor atau mobil. Mau lihat 'lebah-lebah' bersliweran di pagi hari. Keluar saja ke jalan utama bekasi, pasti akan bertemu ratusan 'lebah-lebah' tersebut, hanya harus hati-hati karena 'lebah-lebah' ini senang mengebut dan zig-zag, mengejar waktu agar tidak terlambat kerja. Ya! Benar! 'lebah-lebah' ini adalah sebutan bagi pengendara motor yang adalah para commuter bekasi juga. (gambar diambil dari creativeculturebychristo.blogspot.com)

Demikian banyak dampak dari adanya para commuter ini, baik dampak positif dan negatif, dan kalau di ceritakan satu persatu, bisa berpuluh-puluh halaman. Tapi yang jelas commuter bekasi adalah merupakan dinamika kota bekasi, salah satu yang menjadi bekasi hidup, baik dari keramaian kota maupun nadi ekonominya, mungkin saya juga akan menulis commuter bekasi jilid 2, apalagi saya sekarang tinggal di pinggiran timur bekasi. Lebih banyak yang bisa diamati, commuter bekasi, I lop u pull.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar