21 November 2009

Amazing Mind

Lama sudah blog ini tidak update dan hari persis 3 bulan, sampai ketika ada sesuatu yang menggelitik otakku, tentang sebuah teori yang sudah banyak dibuktikan oleh orang sukses. Tapi selama ini teori itu tidak terlalu saya percaya.
Karena jalan hidup yang saya jalani tidaklah sesuai dengan yang ada dalam angan-angan saya.

Teori tersebut adalah LOA tapi menurut saya harus dengan ridla Allah, secara tidak langsung teori tersebut sama dengan ajaran agama yang saya yakini. Yaitu berdoalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya doa, dan lakukan secara terus-menerus, atau secara istiqomah...maka doamu akan terkabul.

Tapi dari sejak awal doa-doa yang sesuai angan-angan saya ternyata belum terkabul, dan kita diminta sabar dan tetap positif thinking kepada Allah.

Waktu terus berlalu, dan dengan tambahan tausiah lain yang mengatakan Allah mengetahui mana yang baik buat diri hambaNya, walau tidak sesuai dengan keinginan hambaNya. Maka rekad untuk mewujudkan hal yang jadi angan-angan saya sejak dari bangku SMA mulai goyah. Dan hati di pikiran saya sudah tidak sesuai tagline dari blog saya ini, mulai mengingkari cita-cita.

Ditambah lingkungan keluarga juga banyak memberikan advise seperti itu, untuk sabar dan menerima yang sudah ada. Jadi makin lemahlah saya untuk menengok dan mewujudkan angan-angan yang sudah lama tersimpan di kepala sampai hati.

Dan hari ini tanggal 21 November 2009, saya di pertemukan 'seseorang' yang menggugah kesadaran saya. Bahwa LOA dari angan-angan saya sudah semakin dekat. Memang 'seseorang' tersebut adalah gong-nya, sebelumnya saya juga di pertemukan orang-orang dan komunitas yang memberi petunjuk-petunjuk jalan untuk menggapai impian saya.

Saya sangat berterima kasih kepada mereka, bagaimana mereka membuka dan membalikkan mindset saya, dan memupuk sifat-sifat yang sebenarnya sudah saya miliki tapi belum di manfaatkan optimal.

Angan-angan untuk melakukan sesuatu yang berguna untuk masyarakat sekitar saya, dan untuk kehidupan yang lebih baik, ternyata selama ini kunci yang belum saya pegang adalah SABAR, sabar bukan untuk menerima keadaan yang sekarang, dimana sebenarnya ini adalah suatu ujian, tapi disini adalah SABAR untuk terus memperjuangkan apa yang menjadi angan-angan saya sendiri.

Alhamdulillah jika bimbingan dari 'seseorang' ini yang sangat low profile bisa saya duplikasi dengan baik. Insya Allah jalan untuk menggapai angan-angan saya segera terwujud.

Apa angan-angan saya adalah membentuk pola pikir manusia mukhsin bukan hanya muslim.
Pola pikir yang memberikan manfaat bagi orang banyak atau masyarakat.
Terngiang ditelinga saya ketika beliau (seseorang) itu mengatakan :

" Saya tidak ingin jadi orang yang terkenal, tapi saya berharap jadi orang yang di kenang"

Deep very deep words.........sukses terus untuk visinya